11 September 2017

5 Tempat Yang Wajib Kamu Kunjungi di Kalimantan Barat



Kali ini Budi Cesar akan mengajak dan meperkenalkan ke kamu, iya kamu yang lagi baca artikel ini ke tempat-tempat keren di Kalimantan Barat. Ada apa aja ya, yuk ikuti sampai selesai artikel ini.

1. Yang pertama kita ke tempat tongkronganya: Yap, ada namanya WARKOP ASIANG




Warkop Asiang, tempat ini sangat ramai dan terkenal, tentunya karena kemahiran sang barista dalam meracik kopi sehingga aroma dan rasa kopi di kedai ini benar-benar nikmat.

Menurut saya, seduhan kopi di warkop ini sangat pekat, hal tersebut saya rasakan saat saya hendak menuju warkop Asiang. Dari jarak sekitar 50 meter menuju warung kopi, saya sudah mencium aroma kopi yang sangat nikmat.

Satu hal lagi yang unik adalah cara baristanya menyajikan kopi dengan tidak menggunakan baju. Dalam hati saya penasaran, “apa nggak masuk angin? padahal warkop ini buka dari subuh, entahlah…” Sang barista juga memiliki tato di dada sebelah kiri yang disebut-sebut sebagai sisi lain dari keunikan warkop Asiang. Entah tatao itu bergambar apa, namun yang saya lihat memang unik.

2. Yang kedua masih seputar tempat nongkrong dan tentunya kulinernya: Yaitu ingin mengajak kamu menikmati sensasi makan malam di tengah sungai kapuas.




Warung Makan Serasan ini salah satu tempat makan favorit di Kota Pontianak, berada di Jalan Tanjung Raya 2 Pontianak Timur dan tepat ditepian Sungai Kapuas yang legendaries itu, rute perjalanannya cukup singkat, dari nyebrang tol satu (jembatan besi/ kretek wesi) lalu saat bertemu lampu merah langsung belok kanan, nah setelah beberapa meter masuk kejalan Swadiri, nanti bisa tanya orang sekitar dimana warung Serasan itu. Insya Allah sudah pada tahu.

Sedikit informasi, apabila kapal dipenuhi oleh 20 orang kapal akan berangkat dengan menambah kocek Rp. 20.000,- per orang, namun jika ingin kapal berangkat cukup merogoh kocek Rp. 400.000,- saja. Itulah yang dilakukan teman saya, untuk memberangkatkan Kapal bernama Serasan Wisata, dengan rute sampai ke Alun-alun Kapuas atau budak (anak) Pontianak sering menyebutnya Korem, yang juga melewati Masjid Agung Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana Kadriyah.

Oh iya, hampir lupa, kita bahas soal makanan juga, kalau dari segi harga menurut saya sih nggak mahal-mahal banget, asalkan harga kopi panas nggak lebih dari Rp. 5.000,- saja sudah cukup sebagai indikasi warung itu mahal atau murah. Ini yang penting kalian jangan coba-coba makan di warung ini, sumpah jangan!!!, saya peringatkan!!!, bukan nya nggak boleh sih, tapi kalian bakal nagih setelah mencicipi Sup nya, Seafoodnya, Es Serasannya. Kangen dan cinta pada kuliner yang disajikan, itulah yang menjadi ketakutan bagi saya, apalagi ditambah harmonisasi alam Kapuas yang meneduhkan hati. Sumpah jangan berani-beraninya kesana bro, bakal nagih.


3. Nah ketiga akan mengajak kamu ke Rumah Betang Dusun Nek Bindan di Kabupaten Sanggau




Tidak hanya tempat yang keren dan kekinian, kita sebagai generasi muda juga harus tau tentang kebudayaan dan peningglan leluhur kita loh. Nah, mas Budi panggilan akrab Budi Cesar akan mengenalkan ke kamu rumah adat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Rumah Betang, Dusun Nek Bindang” begitulah papan yang tertulis dipinggir jalan untuk membantu orang seperti kita menuju ke Objek budaya warisan leluruh Suku Dayak. Dari Jalan Raya Trans Kalimantan kurang lebih 3 Km kita akan sampai ke Rumah Adat Nek Bindang tersebut. Oh iya, Pliss jangan ditanya soal jalan yang dilalui seperti apa? Saran saya pakailah motor yang bukan matic, terlebih pilih motor Trail atau sejenisnya.

Menurut keterangan beliau rumah betang ini sudah bukan rumah betang yang asli karena sudah mengalami beberapa kali rehat, seharusnya rumah betang ini beratapkan daun kirab, pohon dari daun kirab ini tidak bisa dibudidaya, jaman dahulu Suku Dayak Desa mencari dan menganyam daun ini harus masuk ke hutan dan daun ini dahulu sangat mudah ditemui tapi sekarang sudah sangat langkah bahkan mungkin tidak ada lagi.

Oh iya Rumah Betang Nek Bindang ini dihuni oleh 9 kepala keluarga lhooh, dengan Sembilan kamar yang berjajar, didepan jajaran rumah tersebut ada semacam balai untuk berkumpul anggota keluarga dari Sembilan kepala keluarga tersbut. Tapi menurut keterangan Pak Atot fungsi dari balai tersebut adalah untuk pasangan Bujang-Dare yang belum diikat adat, maka Bujang-Dare yang belum diikat tersebut bisa tinggal di balai sebelumdiikat adat dan kemudian bisa tinggal didalam kamar.

Bagaimana dengan para tamu yang akan menginap? Pertanyaan yang bagus sekali. Jadi walaupun rumah betang ini dihuni oleh 9 kepala keluarga tapi ada satu kamar yang kosong yang khusus diperuntukkan tamu yang akan singgah barang beberapa hari. Kamar yang dikosongkan tersebut tidak serta merta kosong, tapi ada semacam jadwal gilir untuk tidur di kamar tersebut. Kata Pak Atot, kamar tamu tak boleh kosong karena tidak baik jika dikosongkan. “Alasan secara rinci aku tak menemukannya, yang pasti setiap kamar tidak boleh kosong titik.”

4. Kita bergeser ke Kabupaten Mempawah: Kali ini ke sebuah keraton yang berada di Kabupaten itu.




Nama keraton itu adalah Kerajaan Panembahan Mempawah, sebuah kerajaan Islam yang saat ini menjadi wilayah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat,Indonesia. Keraton ini memiliki corak melayu terlihat dari bangunan fisik, baik atap maupun desainya. Dan tentunya tempat ini masih ditinggali oleh sang ratu. Yang menarik dari keraton ini adalah ada meriam kecil yang ada di teras.

5.Terakhir kita akan dibawa menikmati keindahan Danau lait.




Danau lait adalah salah satu danau yang berada di Kabupaten Sanggau,  Kalimatan Barat.


Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: