Jembatan Barelang adalah nama dari 6 buah jembatan yang menghubungkan
pulau Batam dengan beberapa pulau di sekitarnya yaitu pulau Tonton,
pulau Nipah, pulau Rempang, pulau Galang dan pulau Galangan Baru. Nama
Barelang itu sendiri di ambil dari 3 pulau besar yaitu pulau Batam,
pulau Rempang dan pulau Galang. Dan sampai sekarang pun nama Barelang
lebih terkenal di masyarakat Batam dari pada nama masing-masing ke 6
buah jembatan yang sebenarnya. Nama asli dari ke enam jembatan itu
adalah :
1. Jembatan Tengku Fissabilillah (jembatan l), merupakan jembatan terbesar dan satu-satunya jembatan yang pembangunannya menggunakan metode Cable Stayed yang menjulang megah ke atas dan berkumpul pada satu titik di bagian tengah jembatan. Jembatan ini adalah jembatan yang paling populer di masyarakat Batam. Para pengunjung pun paling sering mengunjungi jembatan ini dibanding ke lima jembatan lainnya.
2. Jembatan Nara Singa (jembatan ll)
3. Jembatan Raja Ali Haji (jembatan lll)
4. Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan lV)
5. Jembatan Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
6. Jembatan Raja Kecik (jembatan Vl).
Jembatan terakhir yang menghubungkan pulau Batam dengan pulau Galang
ini juga cukup dikenal masyarakat Batam. Dulu pulau Galang pernah
dijadikan tempat pengungsian oleh sekitar 250.000 warga Vietnam sebab
perang saudara yang terjadi di negara Vietnam, sehingga sampai sekarang
pulau Galang lebih terkenal dengan nama “Kampung Vietnam” beserta
peninggalan-peninggalan benda sejarah yang masih ada.
Keenam nama jembatan tersebut di ambil dari masing-masing raja yang
berkuasa pada masa itu.
Pembangunan keenam jembatan tersebut merupakan
hasil karya megah BJ Habibie yang pada masa itu menjabat sebagai Menteri
Negara Riset dan Pembangunan bersama para Insinyur Indonesia tanpa ada
campur tangan dari luar. Sungguh karya yang sangat luar biasa.
Hari Minggu sore aku beserta 8 temanku berniat pergi jembatan barelang l
untuk sekedar melepas penat dan merefresh otak yang sudah sepekan ini
disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Rencana itu sebenarnya sudah
kami susun beberapa hari sebelumnya. Dengan menyewa mobil kami berangkat
menuju jembatan l. Wajah sumringah terpancar dari wajah teman-temanku
yang begitu bersemangat karena akhirnya bisa pergi liburan. Perjalanan
kami cukup lancar hanya memakan waktu kurang lebih 40 menit dari tempat
tinggal kami. Sesampainya di sana aku dan teman-teman ku langsung
berbaur dengan para pengunjung lainnya yang memang sudah cukup ramai
memenuhi pinggiran jembatan. Tak beda dengan kami, para pengunjung lain
pun datang dengan tujuan refreshing melepas penat. Kebanyakan yang
datang ke tempat ini adalah masyarakat lokal Batam walaupun ada satu dua
yang datang dari luar kota. Ada yang datang bersama rombongan, ada yang
berduaan dengan sang pacar ada pula yang datang sendirian karna mungkin
ia jomblowers yg ingin menikmati kesendiriannya, ahh kasian aku
melihatnya.Di tepian jembatan kami disuguhi dengan pemandangan laut
dengan pulau-pulau kecil di tengahnya. Sungguh indah karya Sang
Pencipta.
Sambil menunggu sunset kami pun tak ingin melewatkan pemandangan
indah ini dengan mengabadikannya, berselfi ria. Tak bosen-bosennya
temen-temenku berpose bak model yang sedang naik daun. Ya begitulah
mereka exis abisss.
Entah sudah berapa puluh kali jepretan kamera teman-temanku menggambar wajah mereka tapi tetap saja mereka masih semangat jeprat-jepret. Mungkin kalau ada peringatan memori penuh atau baterai low baru mereka berhenti berpose, itulah teman-temanku dengan hobi selfinya.
Dan sunset yang kami tunggu pun akhirnya datang juga. Saat
teman-temanku masih disibukkan dengan kamera masing-masing memburu
sunset, sejenak aku pandangi langit jingga yang menyembunyikan sinar
sang surya di ufuk barat. Angin yang berhembus lembut membelai jilbabku
dan hamparan laut dengan pulau-pulau kecil di tengahnya membuat ku
terhenyak beberapa waktu mengagumi lukisan agung Sang Pelukis Sejati.
Tenang, damai nan hijau pulau-pulau kecil itu mengajak anganku teringat
akan kampung halamanku yang jauh di sana. Ada kerinduan yang tak bertepi
di balik helaan nafas panjangku. Bayangan wajah keluargaku, ayah ibu
dan adek ku menari-nari di kelopak mataku. Oh aku sungguh merindukan
mereka. Orang-orang yang ku sayangi yang kini jauh di mata namun selalu
dekat dalam doa-doa terbaiku.
“Hey mbak, makan jagung bakar yukk” ajak salah satu temanku yang
membuatku sedikit tersentak kaget menyadarkan lamunanku. Aku pun
mengiyakannya.
Pemandangan laut dengan lampu remang-remang di sepanjang jembatan
Barelang karna memang sang mentari sudah menenggelamkan cahayanya
menambah kenikmatan kami makan jagung bakar dan minum es kelapa muda
yang menjadi menu khas tempat itu. Tak hanya jagung bakar dan es kelapa
muda yang bisa di nikmati di tempat ini, seperti kacang rebus, kepiting
goreng, makanan-makanan ringan juga berbagai olahan seafood juga di
jajakan di tepian pulau. Tak kalah enaknya kok dengan makanan di
restoran hotel bintang lima.
Setelah puas menikmati pemandangan jembatan Barelang yang katanya
mirip dengan Golden Gate-nya California USA, ya memang sih mirip anggap
saja begitu,
kami sepakat bergegas pulang karena besok harus kembali bekerja.
Ada kepuasan tersendiri yang tersirat di balik wajah-wajah kami yang
sedikit kelelahan. Namun, bagiku kebersamaan ini tak kan terlupakan.
Persahabatan dalam kebersamaan yang begitu indah. Terimakasih kawan.(Nurul Hidayah)
0 komentar: